PURWOREJO, infopurworejo.com – Tanggal 3 Desember merupakan hari penting bagi para penyandang disabilitas, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Salah satu difabel Purworejo, Achmad Luthfi Khakim (26) berhasil membuktikan kekurangan dalam dirinya sebagai kelebihan yang dimilikinya. Selama hampir 4 tahun ia berhasil memajukan usaha perbaikan komputer yang didirikannya hingga menjadi toko jual beli alat elektronik dan aksesoris.
Ditemui Infopurworejo pada Jumat (3/12), menurut Luthfi peringatan hari disabilitas baik nasional maupun internasional bertujuan untuk mengingatkan semua orang memahami tantangan para difabel. Hal terpenting dalam peringatan hari disabilitas adalah menarik semangat semua orang di dunia memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya maupun bekerja.
Awal Mula Disabilitas
Luthfi bercerita, sebelumnya ia adalah anak normal seperti pada umumnya. Namun saat mulai memasuki sekolah Taman Kanak-kanak, ia mulai aktif belajar naik sepeda dan bermain dengan teman-temannya. Saat belajar naik sepeda ia terjatuh beberapa kali hingga mengakibatkan patah tulang tangan. Selain itu saat berlari dengan temannya, ia terjatuh yang mengakibatkan kakinya patah.
“Jatuhnya berkali-kali kalau ditotal hampir 20 kali patah tulang. Jadi memang tulang aku itu ada pengeroposan zat kapur, sering jatuh jadi pertumbuhan tulang itu berkurang,” tambahnya.
Derita osteoporosis atau pengeroposan tulang membuat Luthfi masih sering terjauh saat dirinya menduduki bangku Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Luthfi menyatakan perubahan fisik yang nampak dari badannya selain pertumbuhan tulang kurang adalah kaki kanan lebih panjang dibanding kiri. Hal tersebut yang membuat dirinya memakai tongkat sejak sekolah hingga sekarang.
Perbedaan dirinya dengan teman-teman sekolahnya, membuat Luthfi insecure atau rendah diri. Terlebih saat dirinya mengunjungi daerah baru dan bertemu orang-orang baru, ia merasa mereka memandang sebelah mata dirinya. Meski demikian, ia tetap berupaya untuk berpikir positif bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya sudah ketetapan Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga saat menyadari perbedaan dalam dirinya ia tidak sibuk menghakimi kekurangan dalam dirinya, melainkan berupaya untuk upgrade diri.
Terbukti saat menduduki bangku Sekolah Menengah Kejurusan dengan program studi komputer jaringan, Luthfi sibuk mengoptimalkan ilmu dan kemampuannya. Setiap hari libur dan sepulang sekolah, Luthfi bekerja dengan orang lain untuk membantu memperbaiki komputer. Tempat kerja dirinya saat sekolah berlanjut hingga ia lulus SMK.
“Tahun 2015 itu aku lulus SMK. Terus masih kerja di tempat aku kerja waktu sekolah selama dua tahunan. Pertengahan 2017 akhirnya resign,” sebut Luthfi .
Setelah berhenti bekerja, Luthfi mengikuti program Balai Lembaga Kerja jurusan elektro selama satu bulan. Selesai mengikuti program tersebut, ia menganggur selama setengah tahun. Karena menyadari memiliki kemampuan dalam dunia elektronik, Luthfi memanfaatkan teras rumah orangtuanya menjadi jasa service komputer dan perangkat elektronik lainnya.
Sukses Mendirikan LC Komputer
Usaha service mandiri milik Luthfi memiliki banyak pelanggan di awal, lalu ia membuka branding usahanya dengan nama LC Komputer (Luthfi Computer). Tepat akhir 2017, LC Komputer didirikan Luthfi hanya bekerja sendiri. Berjalannya waktu saat ini Luthfi memiliki lima karyawan yang bekerja dengannya.
“Alhamdulilah diterima banyak masyarakat. Sekarang sudah punya langganan di beberapa kecamatan di Purworejo mulai dari kantor kecamatan, kantor desa, hingga rumah-rumah warga,” sebut Luthfi.
Jalan lima tahun LC Komputer berdiri, Luthfi berhasil membangun toko dan bengkel service perangkat lunak nya tepat di samping rumah milik orang tua. Dalam wawancaranya Luthfi berharap teman-teman difabelnya baik di Indonesia maupun luar negeri untuk tetap semangat, bersyukur, tidak putus asa, dan tidak mengeluh. “Kalau banyak mengeluh fokusnya jadi berubah, nanti semakin lama untuk mewujudkan impian,” pesan Luthfi .
Di sisi lain, salah satu karyawan Luthfi bernama Imam (25) mengaku telah bekerjasama dengannya sejak 2019 hingga sekarang. “Sebenarnya 2018 sudah membantu tapi belum menjadi karyawan tetap,” ujarnya.
Imam menyebut selama bekerja dengan Luthfi rasanya menyenangkan, karena pemilik LC Komputer tersebut memiliki jiwa loyal dan humble ke semua orang, bahkan ke customer yang baru dikenal. Masih dalam nuansa Hari Disabilitas Internasional, Imam berharap semoga Lutfi terus menjadi orang yang memotivasi banyak orang. “Mas Luthfi semoga selalu sehat, usaha, karir, dan sosialnya semakin meningkat,” harap Imam.(fau)