Mengenal Ghaida Anak Indigo Relawan Kemanusiaan

Ghaida Tsuraya Shafa (18) dikenal sebagai anak Indigo. (Foto: Istrimewa)

PURWOREJO, infopurworejo.com – Ghaida Tsuraya Shafa (18) warga Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo dikenal sebagai anak Indigo yang memiliki kemampuan khusus untuk melihat kejadian atau situasi alam lain.

Berkat kemampuan yang dimilikinya, Ghaida sejak kecil sudah aktif menjadi relawan kemanusiaan bersama Basarnas hingga pernah syuting dengan beberapa artis.

“Saya kelas 3 SD syuting TV bareng Tukul Arwana, Leo, dan Risa Saraswati waktu acara Tukul Jalan-jalan di Sucen. Terus tahun 2016 kelas 6 SD itu mulai aktif menjadi relawan sampai sekarang,” ungkap siswi lulusan SMAN 3 Purworejo itu saat ditemui tim Infopurworejo, Sabtu (22/1).

Ghaida saat masih kecil. (Foto: Istimewa)

Berkat menjadi bintang tamu tersebut, Ghaida sempat ditawari lima acara televisi yang berbau horor.

“Itu untuk satu segment acara saja syuting sampai tiga hari, apalagi ada lima acara TV. Wah pasti sekolahnya tertinggal, saya tidak mau begitu,” tuturnya.

Mengenai kemampuannya, Ghaida mengatakan kebanyakan orang menganggapnya sebagai orang indigo atau memiliki indra ke-enam.

Namun ia menjelaskan bahwa dirinya termasuk ke dalam anak laduni, yakni orang tertentu yang diberi ilmu oleh Tuhan Yang Maha Esa sejak lahir.

“Jadi indigo dan laduni itu berbeda. Laduni itu tidak ada ritual di awal dan tidak bisa diajarkan ke orang lain, sedangkan indigo sebaliknya,” terang gadis cantik berambut lurus itu.

PERJALANAN GHAIDA MENYADARI KEMAMPUANNYA

Di samping Ghaida duduk Djatmiko, ayah Ghaida, menimpali dengan cerita saat kelahiran putri kedua nya itu kepada tim Infopurworejo.

Ghaida lahir Hari Kamis tepat saat adzan Magrib di salah satu rumah sakit Purworejo tahun 2004. Layaknya bayi pada umumnya, baby Ghaida pertama kali keluar langsung menangis.

“Setelah keluar itu menangis dari jam 6 sampai jam 8 malam tanpa henti. Hari esoknya begitu lagi setiap Magrib. Kalau siang nangis wajar karena kelaparan gitu,” ingat Djatmiko.

Ayah Ghaida melanjutkan selama satu tahun penuh Ghaida selalu menangis setiap Maghrib hingga jam 8 malam. Keanehan tersebut membuat ia bersama sang istri merasa khawatir. Ghaida kecil pun diperiksa ke beberapa dokter, dan hasilnya secara medis Ghaida sehat tanpa kelainan apapun.

“Karena medis aman, berarti non medis nih. Saya pun berbulan-bulan keliling cari “orang pintar” untuk dapat jawabannya kenapa anak saya ini, sampai terjawabnya itu waktu di Jogja,” ungkapnya.

Di Jogja Djatmiko bertemu dengan para abdi dalem, salah satunya Gusti Prabu Kusuma. Dalam perbincangan tersebut, Djatmiko diberi tahu bahwa putrinya diberi kemampuan yang bernama laduni.

“Saya dijelaskan tentang laduni itu, lalu para abdi dalem mengatakan kalau anak ini (Ghaida) kelak akan menjadi orang yang bermanfaat untuk lingkungan, ilmu yang dimiliki akan dipakai untuk hal baik,” kenangnya.

BEBERAPA KEJADIAN YANG DIBANTU GHAIDA

Ditanya kejadian apa saja yang pernah ditanganinya, Ghaida bilang sangat banyak. Bahkan tak sedikit orang hadir ke rumah untuk meminta pertolongannya.

“Selain mencari orang hanyut, kecelakaan, atau orang hilang. Banyak juga orang datang ke rumah untuk berobat seperti pasutri 12 tahun menikah belum dikasih momongan, setelah saya doakan sekarang sudah lahir dua anak,” cerita Ghaida bahagia.

Terakhir Ghaida mengungkapkan terdapat dua hal yang sering orang minta namun ia menolaknya. Pertama, orang datang ke rumah untuk meminta nomor judi, kedua permintaan untuk memisahkan pasangan suami istri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *