PURWOREJO, (infopurworejo.com) – Heri Suroto (54) warga Desa Tangkisan RT 2 RW 2 Kecamatan Bayan, pelaku usaha kacang kulit sangan merugi hingga Rp.30 juta akibat banjir.
Bencana banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo pada Rabu pagi (1/6).
Rumah Heri terendam banjir setinggi satu meter lebih. Akibatnya kacang kulit sebanyak 2 ton terkena banjir dan semuanya mengapung.
Kacang mengalami kerusakan, dengan kerugian yang cukup lumayan nilainya.
“Adanya banjir tidak sempat mengamankan. Dagangan yang rusak 2 ton kerugiannya sebesar Rp.30 juta. Harapannya ada perhatian dinas instansi terkait kepada para pelaku usaha, sehingga kami bisa melanjutkan usaha kembali,” harap Heri Suroto didampingi Sulastri (istri).
Kacang kulit sangan olahannya sudah merambah pasar-pasar lokal Purworejo hingga luar daerah seperti Magelang, Semarang, Kebumen, Jakarta dan beberapa kota lain.
Produk kacangnya memiliki 4 label antara lain Tiga Saudara(TS), Tunggal Roso (TR), Muncul Sari (MS) dan AR.
Kemasannya sesuai pesanan dari mulai per 1 kilo hingga 10 kilo perkemasan.
Setiap hari menyangrai kacang dengan cara khusus menggunakan pasir tertentu sehingga memiliki ciri rasa enak yang berbeda.
Kacang kulit sangan milik Heri Suroto dikenal memiliki rasa yang gurih dan renyah sehingga banyak yang mencari.
Tak heran jika banyak pedagang maupun pecinta kacang kulit sangan yang berdatangan ke rumahnya untuk membeli produknya.
Terkait banjir yang berulang, Heri Suroto berharap ada peninjauan kembali dengan adanya bangunan tanggul sungai.
“Karena setelah dibuat tanggul sungai, justru sekarang sering banjir. Aliran air atau parit dan pintu-pintu air memuju sungai kurang banyak dan kurang lebar. Sehingga air yang masuk pemukiman akan kesulitan mengalir ke sungai karena tertahan oleh tanggul sungai. Jika tidak segera ditangani tidak menutup kemungkinan banjir akan berulang dengan kasus yang sama,” harap Heri Suroto.
Hal yang sama juga disampaikan Basuki (42) yang menggeluti usaha rongsok (barang bekas) yang tinggal di RT 2 RW 2 Tangkisan.
Basuki meminta pemerintah membuat solusi untuk antisipasi agar tidak menjadi langganan banjir, karena dalam tiga bulan sudah dua kali terjadi banjir.