Hujan Datang Lebih Gasik, Durian Purworejo Diprediksi Menipis Awal Tahun 2022

Foto : Kodaryati saat berjualan Durian di Jl. Ahmad Yani Purworejo

PURWOREJO,  infopurworejo.com – Musim durian di Purworejo tahun ini diperkirakan tidak bisa mencapai panen raya seperti tahun-tahun sebelumnya.

Penyebab utamanya karena musim hujan datang lebih awal sehingga membuat bunga durian yang sedang berkembang menjadi gugur.

Seperti dituturkan oleh Kodaryati (53) warga Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano yang berjualan durian di pinggir Jalan Ahmad Yani.

Kepada Infopurworejo pada Kamis (9/12), ia menuturkan tahun ini mirip dengan tahun lalu dimana beberapa daerah mengalami gagal panen.

“Dua tahun ini gagal panen karena musim hujan datang lebih awal dan curah hujannya tinggi sehingga bunganya pada rontok”, tuturnya.

“Mungkin juga karena pandemi COVID-19 pohonnya ikut sakit, ada qorona jadi ikut qorona,” sambungnya sambil bercanda.

Pada kesempatan itu, Kodaryati juga menjelaskan jika satu pohon durian besar normalnya bisa panen hingga 400 buah durian.

Namun sejak 2020 hingga sekarang satu pohon durian besar hanya panen 80 buah. Sedangkan pohon kecil normalnya panen 150 buah, sekarang hanya menghasilkan 40 buah.

Ditanya mengenai jumlah pembeli, Kodaryati menjawab peminat durian berkurang hingga 75% dari pengunjung dua tahun lalu.

Ia juga menceritakan jika dulu pembelinya datang dari berbagai daerah dan ramai seperti tontonan.

“Dulu dari Jogja, Solo, Bandung, yang jauh-jauh banyak yang datang sudah kayak penonton. Tapi sekarang saya jualan banyak menganggurnya, sedikit yang datang jadi gampang mengantuk”, ceritanya.

Kodaryati yang sudah berjualan durian dari pengepul selama 10 tahun mengatakan jika membuka lapak jualannya dari jam 9 pagi hingga subuh.

“Saya buka dasar setiap jam 9 pagi sampai Subuh, tidur di sini saya. Adzan Subuh pulang, nanti jam 9 sudah jualan lagi,” katanya.

Jika panen raya ia biasanya bisa menjual durian 300 hingga 400 buah perhari. Namun untuk saat ini sehari hanya bisa menjual 100 buah.

Selain itu, Kodaryati juga berharap tahun depan bisa panen raya dan banyak pengunjung yang berdatangan.

“Saya kangen panen raya seperti dulu-dulu,” harapnya dengan raut wajah sedih.

Durian Enak Dari Kaligesing

Di sisi lain, Udin (31) adik Kodaryati menyebut penghasil durian di Purworejo diantaranya kecamatan Kaligesing, Kecamatan Bruno, Kecamatan Bener, Kecamatan Loano, dan Kecamatan Gebang.

Jenis durian yang dihasilkan pun beragam, seperti durian manis pahit, manis legit, dan mertega (kuning).

Ia juga menjelaskan jika durian terenak Kabupaten Purworejo itu berasal dari Kaligesing, namun hanya sedikit karena gagal panen.

“Sekarang durian Kaligesing sudah sedikit, gagal panen. Ini kami jualan durian dari Kecamatan Gebang,” jelasnya.

Udin juga menambahkan jika awal panen durian biasanya terjadi di bulan September setiap tahunnya. Dan panen raya terjadi di akhir bulan Desember dan awal Januari.

“Tapi tahun ini tidak ada panen raya, akhir Desember mungkin sudah sedikit”, tambahnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung lapak mereka Joko mengaku, untuk tahun ini baru pertama dirinya membeli durian.

Sebelumnya ia sempat mencari penjual di beberapa tempat yang dulu sering ramai penjual durian, namun saat ini tidak ada.

“Ini saya pas lewat ada yang jual, jadi saya berhenti,” jelasnya. (Fau)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *