KUTOARJO, infopurworejo.com – Rumah Makan “Asli” Mbah Pawiro termasuk tempat makan legenda yang berada di Kecamatan Kutoarjo. Memiliki cita rasa yang khas dan lezat menjadi rujukan kuliner banyak artis ibukota. Kira-kira apa rahasia resep dapur yang terkenal sejak tahun 1970 ini ? Simak selengkapnya.
Untuk masyarakat Kutoarjo dan Purworejo pasti sudah tidak asing lagi dengan Rumah Makan “ASLI” Mbah Pawiro. Selain sudah melegenda terkenal sejak puluhan tahun yang lalu, rumah makan ini juga terkenal memiliki cita rasa yang lezat.
Saat berkunjung ke rumah makan yang beralamat di Desa Senepo Kecamatan Kutoarjo, tim infopurworejo tidak bertemu Mbah Pawiro. Keterangan dari Cucu ke-6 nya, Ari (40) menyampaikan saat ini Mbah Pawiro sedang sakit.
“Simbah sakit jadi sudah tidak ke sini. Kalau pergi harus dibantu buat berdiri, dituntun. Sekarang simbah ada di rumah Katerban sama Bulek Paklek saya,” jelasnya.
Meski sudah jarang datang, Mbah Pawiro setiap hari masih mengontrol masakan buatan anak, cucu, dan karyawannya. Menurut Ari, itu upaya menjaga rasa khas masakan Mbah Pawiro tetap memanjakan lidah pelanggannya.
“Secara tidak langsung Simbah masih mengontrol, dan memberitahu jika ada yang kurang. Setiap pagi karyawan mengantar makanan ke Katerban,” ucapnya.
Buruan Kuliner Artis Ibukota
Terkenal akan kelezatan citarasa masakannya, rumah makan ini menjadi buruan kuliner beberapa artis ibukota hingga pakar kuliner Indonesia.
Artis-artis tersebut antara lain Boy Tirayoh, Ratna Listy, Tora Sudiro, Alm. Didi Kempot, dan Alm. Agung Hercules. Selain itu, seorang pakar kuliner Indonesia William Wongso juga tak luput untuk merasakan sensasi masakan keluarga Mbah Pawiro.
Ari menyebut rumah makannya juga memiliki banyak pelanggan dari luar Purworejo seperti Kebumen, Semarang, Jakarta, Bandung, hingga Jawa Timur. Pejabat, PNS, dan ASN pun sering sarapan serta makan siang di tempatnya.
Rumah Makan “Asli” Mbah Pawiro setiap hari buka pukul 05.30 hingga 14.30 WIB. Adapun menu makanan yang tersedia antara lain gudeg, sop sayuran, krecek, mangut ikan lele, ikan nila cabai hijau, tahu tempe bacem, opor tahu dan ayam, telur semur, telur ceplok balado, mie goreng telur, perkedel, oseng terong, semur jengkol, oseng rebung, dan masih banyak lagi. Menu minuman pun beragam seperti teh manis, es teh, jeruk manis, es jeruk, susu, dan kopi muthu khas Kutoarjo.
“Harga tergantung menu yang dipilih, kalau dibungkus mulai 5 ribu. Kalau dimakan ya mulai 12 sampai 27 ribu,” sebut Ari.
Selanjutnya Ari membeberkan rumah makan keluarganya ini berhasil menghabiskan 15 kilogram beras dengan ratusan pengunjung setiap harinya.
Rahasia Dapur Mbah Pawiro
Memiliki berbagai menu yang lezat, banyak orang penasaran dengan rahasia resep Rumah Makan “Asli” Mbah Pawiro.
Menurut Ari, hal ini karena semua bumbu menggunakan bahan herbal, memasaknya juga masih tradisional dengan kayu bakar, bahkan untuk telur selalu menggunakan telur bebek.
“Walaupun susah, kami tetap cari sebisa mungkin. Contohnya untuk telur kami selalu pakai telur bebek, tidak pernah telur ayam. Sesulit dan semahal apapun kami tetap keliling antar desa mencari telur bebek,” ujarnya.
“Selain itu untuk melestarikan kebiasaan Simbah, selalu menggunakan kecap Kencana. Untuk daging ayam selalu menggunakan daging ayam kampung.” tambahnya.
Di sisi lain, salah seorang pengunjung dari Bandung Emot (34) mengaku baru sekali mencicipi masakan di Rumah Makan “Asli” Mbah Pawiro. Menurutnya masakannya enak, bumbu tidak pelit, dan mengenyangkan.
“Cocok masakannya di lidah saya. Saya lihat bisa buat sarapan atau makan siang juga menunya,” ujarnya.
Selain itu, Lilis warga Senepo sering membeli masakan Mbah Pawiro untuk sarapan. Mengenai harga, menurutnya murah dan terjangkau untuk warga desa.
“Saya seringnya beli dibungkus makannya di rumah,” ungkapnya.
Tertarik untuk mencoba kelezatan menu resep legendaris Rumah Makan “Asli” Mbah Pawiro? untuk lokasinya tepat di pojok barat, selatan alun-alun Kutoarjo atau bisa cek Google Maps.(Fau)
