PURWOREJO, infopurworejo.com – Dari 22 orang yang terjaring razia Satpol PP Damkar Purworejo, sebanyak 7 orang gay positif terinfeksi HIV.
Kasus HIV di kabupaten Purworejo sempat mengalami kenaikan di tahun 2019, dan mengalami penurunan di tahun 2021.
Walaupun mengalami penurunan, tetap saja ini masih tergolong tinggi. Dari 16 Kecamatan hanya 2 Kecamatan saja yang masih bersih dari HIV.
Fenomena penyimpangan seksual ini, bermula dengan terbentuknya sebuah komunitas Gay di Kabupaten Purworejo.
Menurut Sekretaris Satpol PP Damkar Bambang Gatot Seno Aji, rata-rata pelaku gay ini masih berusia muda. Di rentang usia 20 tahun, dan kebanyakan pelajar dan mahasiswa.
Delapan diantaranya pelajar sekolah menengah dan empat orang lainnya, masih aktif sebagai mahasiswa di Purworejo.
Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
Dengan meningkatnya HIV dan juga komunitas Gay di Kabupaten Purworejo, pemerintah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, guna memberi edukasi seksual sejak dini.
Dengan maraknya penyimpangan seksual ini, DPRD di bidang pendidikan, Muhammad Abdullah, ikut menyoroti. Dia mengatakan, ini semua bisa menjadi salah satu dampak dari covid-19.
“Penyimpangan seksual ini, masuk melalui konten-konten yang ada di smartphone”
Muhammad Abdullah melanjutkan, sekolah online harus disertai dan diawasi oleh orang tua.
“Sekolah online yang tidak diawasi mengakibatkan fatal bagi anak SD, SMP, dan SMA. Mudah dalam mengoperasikan smartphone, namun tanpa diawasi dan dikontrol akhirnya anak mengonsumsi konten negatif” Ujarnya.
Tidak hanya itu, Satpol PP juga melaporkan kepada Muhammad Abdullah, jika terdapat banyak anak yang hamil dan putus sekolah.
Menurut Hanif Hidayati, Panitera muda Pengadilan Agama Purworejo. Sejak tanggal 1 hingga 28 Januari 2022, sudah tercatat ada sekitar 23 anak yang dispensasi menikah di bawah 19 Tahun. Dan hal ini terjadi mayoritas pelajar, yang diakibatkan hamil terlebih dulu.
Dengan adanya masalah tersebut, Pemerintah Purworejo mengajak orang tua dan guru untuk lebih ketat lagi menjaga dan bisa mengawasi anak, terlebih dalam penggunaan smartphone.