Misteri Gumuk Silencu Makam Penasehat Pangeran Diponegoro

LOANO, infopurworejo.com – Gumuk Silencu terletak di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat makam penasehat Pangeran Diponegoro dan batu nisan yang masih mesteri.

Tak disangka di Desa Karangrejo terdapat cerita rakyat yang berkembang turun-temurun tentang sejarah Pangeran Diponegoro. Selain markas di desa Karangrejo dan dibuktikan dengan adanya gumuk Silencu yaitu area pemakaman di dusun Karangjati.

Menyimpan misteri dan banyak cerita yang belum terpecahkan antara lain di batu nisan terdapat tulisan arab namun berbahasa jawa.

Hingga saat ini beberapa tulisan tersebut belum terpecahkan arti dan maksudnya.

Di gumuk Silencu atau makam Silencu terdapat tokoh Pangeran Dipokusumo dan Raden Mas Ngabei Kromo Harjo.

Kepala Desa Karangrejo, Fatnani menyampaikan bahwa pangeran Dipokusumo adalah Imam pertama masjid Sunan Geseng Loano dan Bapa paman Pangeran Diponegoro.

“Di sini dikenal Mbah Imam Muhammad atau Mbah Kyai Sergi. Konon menurut cerita bahwa pangeran Dipokusumo merupakan Bopo Paman dari pangeran Diponegoro yang merupakan pahlawan nasional. Selain dia sebagai Paman pangeran Diponegoro beliau juga sebagai penasehat perang pangeran Diponegoro. Khususnya markas tentara Diponegoro pada waktu itu berada di dusun Karangjati desa Karangrejo. Pangeran Dipokusumo wafat setelah perang Diponegoro tahun 1855.,” ucapnya, Minggu (10/4/2022).

Makam Patih Bupati Purworejo

Selain terdapat makam pangeran Dipokusumo, ada juga makam Raden Mas Ngabei Kromo Harjo wafat 1864. Beliau merupakan seorang patih Bupati Purworejo pertama eyang Cokronegoro.

“Semua makam yang ada dilingkup ini (gumuk Silencu) sebelah barat semua pengikut atau prajurit pangeran Diponegoro,” ujarnya.

Disampaikan, menurut tamu dari fakultas kehutanan rakyat UGM, wilayah yang pernah disinggahi Diponegoro biasanya ada pohon Nogosari dan pohon Kemuning. Dan pohon-pohon tersebut juga dapat ditemui di Desa Karangrejo.

“Untuk markasnya belum ditemukan, namun menurut cerita sejarah, di wetan kali Bogowonto ada markas tentara Diponegoro, yaitu Desa Karangrejo” ucapnya.

Diungkapkan, banyak masyarakat melakukan ziarah disini, biasanya bulan ruah dari lingkup Purworejo, Kaligesing, Bener. Dan dari luar kota salah satunya murid Surya Layang dari Tasikmalaya.

“Harapan kedepan, adanya makam tua termasuk Imam Muhammad, menjadi salah satu tujuan wisata religi di kabupaten Purworejo dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” harap Fatnani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *