Semangat Berbudaya Warnai Peringatan Hari Pendidikan Nasional MTsN 2 Purworejo 2022

PURWOREJO, infopurworejo.com – Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara merupakan seorang ningrat yang mengabdikan diri untuk dunia pendidikan.

Pria yang lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta tersebut dikenal berani menentang kebijakan Pendidikan di masa Hindia Belanda.

Saat itu Belanda hanya membolehkan anak-anak kelahiran Belanda ataupun orang kaya yang boleh sekolah.

Kritikan pada kebijakan pemerintahan kolonial oleh Ki Hajar Dewantara menjadikan dia sebagai tahanan politik dan diasingkan ke Negeri Belanda.
Bersama Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo Raden Suwardi mendirikan Lembaga Pendidikan Nasional Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Tamansiswa setelah ketiganya Kembali ke Hindia Belanda atau Indonesia.

Semangat Cinta Tanah Air pada diri Ki Hajar ditunjukkan dengan tiga semboyan Pendidikan yang diciptakannya.

Tiga semboyan tersebut yakni; Ing Ngarso Sung Tulada (di depan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberi bimbingan), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan).

Peringatan tahun ini diundur 13 Mei karena libur Hari Raya Idul Fitri. Mengusung tema “Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar”, MTsN 2 Purworejo memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan konsep ‘Belajar dari Budaya Sendiri’.

Konsep peringatan ini sesuai dengan semangat nasionalisme yang digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Wakil Kepala Bagian Kesiswaan MTsN 2 Purworejo Tri Sulati Indri Mulyan mengatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang telah mempunyai kebudayaan hidup yang beradap, maka sudah banyak konsep-konsep tentang mendidik, belajar, adab, sopan santun, tata krama, etika dan moralitas telah ada dan mengakar pada diri manusia Indonesia.

“Selayaknya bahwa segudang konsep pendidikan itu dilestarikan dan tidak selalu berkiblat pada konsep pendidikan barat,” ucapnya.

Kepala Madrasah, Muhammad Zainal Muhtadin, juga sependapat bahwa pengenalan budaya lokal sebaiknya memang ditanamkan semenjak dini supaya anak-anak semakin mencintai tanah airnya.

Busana adat yang dikenakan pada saat Upacara Bendera di halaman MTsN 2 Purworejo terlihat amat beragam.

Keberagaman pakaian tersebut juga merupakan symbol bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dengan berbagai macam adat dan istiadatnya.

“Keberagaman itu tidak menjadikan masyarakat Indonesia menjadi terpecah belah namun justru menjadi semangat saling menghargai,” ungkapnya.

Ia sampaikan, penanaman tentang saling menghargai itulah yang menjadi inti dari konsep peringatan Hari Pendidikan Nasional MTsN 2 Purworejo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *