KALIGESING, infopurworejo.com – Bunyi tridharma perguruan tinggi yang ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat. Setiap akademisi, termasuk para mahasiswa, diharapkan mampu terjun secara langsung untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu wujud kontribusi nyata untuk negara. Pengabdian masyarakat ini dapat dilakukan secara individu maupun tim sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Tim Kamadiksi FMIPA Unnes merupakan salah satu tim dari 81 tim se-Indonesia yang mendapatkan hibah pendanaan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar) yakni program Wira Desa. Program tersebut difasilitasi oleh Belmawa Kemendikbud Ristek. Dilansir dari buku panduan Wiradesa (2021), Wira Desa merupakan suatu program pertumbuhan dan perkembangan kegiatan wirausaha yang ada di desa, baik usaha kelompok dan atau usaha individu, usaha lama dan atau usaha baru yang berpotensi menjadi penggerak perekonomian desa dan menjadi salah satu keunggulan desa. Tujuan dari program ini adalah menumbuhkan rasa peduli mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat desa.
Tim Kamadiksi FMIPA berupaya untuk mengembangkan potensi yang terdapat di Desa Sumowono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo dengan meningkatkan usaha kriya bambu sebagai packaging hampers modern dengan pemasaran berbasis e-Commerce. Tim kamadiksi mendampingi usaha kriya bambu yakni besek sebagai sasaran utama dan usaha gula serta mahkota dewa, sebab Desa Sumowono merupakan sentra penghasil kerajinan besek dari bambu yang diproduksi oleh ibu-ibu rumah tangga dan masih berskala rumahan. Selain itu juga memproduksi gula (baik gula aren maupun gula jawa) dan mahkota dewa kering. Tim Kamadiksi diketuai oleh Wilujeng Sesa Putri Ashari dan beranggotakan delapan orang mahasiswa, diantaranya adalah Dwi Hartuti Lestari, Dinda Dwi Pertiwi, Eka Erni Nurrokhmah, Ina Anggreani, Noor Sailil Barokah, Ummi Kulsum, Luluk Kamilia, dan Trisa Mariyani. Adapun proses pendampingan kegiatan ini didampingi oleh Dosen pembimbing Dr. Parmin M.Pd. dan Indah Urwatin Wusqo, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 lalu dengan melakukan sosialisasi program kepada masyarakat setempat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembentukan paguyuban usaha, mengadakan pelatihan pemasaran, legalitas usaha, pendistribusian alat, dan pemasaran produk melalui e-commerce. Pada kegiatan pembentukan paguyuban dihasilkan keputusan Bu Riska Oktaviani sebagai ketua paguyuban melalui musyawarah. Masyarakat sangat antusias dan bersemangat mendukung program ini. Berdasarkan data survei yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya Program Wira Desa ini mendapat respon positif dari masyarakat khususnya para peserta Wira Desa. Masyarakat merasakan bahwa pemaparan terkait program kerja wira desa ini dinilai bermanfaat bagi usaha mereka.
Kegiatan Wira Desa juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa Sumowono, Bapak Ade Maryono, A.Md. dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa adanya kegiatan Wira Desa ini sangat baik dengan harapan kegiatan ini dapat bermanfaat dan mampu mengembangkan usaha yang ada di Desa Sumowono sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tim juga membantu paguyuban dalam pembuatan perizinan usaha melalui IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil) melalui website oss.go.id pada tanggal 18 September 2021 guna memperoleh legalitas usaha. Selain itu, tim Kamadiksi juga sedang mengupayakan paguyuban usaha untuk didaftarkan P-IRT dengan menggandeng Dinas Kesehatan dan Dinas Perpajakan Kabupaten Purworejo.
Melihat di masa sekarang ini, hampers sedang menjadi trend. Berangkat dari hal tersebut, tim berupaya untuk membantu mengembangkan usaha besek di Desa Sumowono. Di sisi lain penggunaan besek ini dapat mengurangi penggunakan wadah plastik sebagai alat kemasan. Selain itu, dengan menggunakan besek sebagai wadah hampers tentu menambah daya tarik tersendiri bagi produk yang dijual. Selain unik, hampers yang berwadahkan besek juga mampu digunakan kembali sebagai wadah yang berguna untuk kepentingan yang lain. Sedangkan untuk mahkota dewa sendiri tentu sudah tidak asing lagi tentang khasiatnya di bidang kesehatan. mahkota dewa ini biasanya digunakan sebagai obat asam urat, yang mana cara mengkonsumsinya dengan cara menyeduhnya dengan air panas, seperti membuat teh.
Disamping kedua usaha tersebut, masih terdapat satu usaha yaitu gula jawa dan gula aren. Gula jawa dan gula aren khas Desa Sumowono ini 100% original tanpa menggunakan bahan kimia dan pengawet makanan. Dibuat fresh dari nira kelapa dan nira aren yang diambil dari pohon kelapa dan pohon aren secara langsung. Adanya fakta tersebut seharusnya menjadi peluang bagi masyarakat Desa Sumowono untuk mampu meningkatkan penghasilan karena produk-produk tersebut memiliki nilai jual dan peluang yang tinggi.
Untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, tim Kamadiksi membantu paguyuban usaha untuk melakukan pemasaran melalui e-commerce seperti Shopee, Instagram, dan sebagainya. Harapannya semoga visi misi dari Program Wira Desa ini dapat tercapai sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi program berkelanjutan.
Penulis : Eka Erni Nurrokhmah
Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Semarang