PITURUH, infopurworejo.com – Ditengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan antusias warga masyarakat di wilayah Kecamatan Pituruh untuk tetap melaksanakan tradisi rolasan pada Kamis, 29/10/2020.
Tradisi ini memang dilaksanakan pada bulan maulud yakni bertepatan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi ini warga berkumpul di balai desa namun ada juga bertempat di rumah masing- masing kepala dusun untuk kenduren.
Baca juga : Peringatan Hari Santri Nasional, SMP Nurul Muttaqin Kemiri Terapkan Protokol Kesehatan
Dalam tradisi ini warga berkumpul di balai desa namun ada juga bertempat di rumah masing- masing kepala dusun untuk kenduren. Setiap desa mempunyai keunikan masing-masing dalam kelengkapan isian untuk kenduren. Umumnya isian untuk kenduren meliputi nasi, jenang merah, ketan putih, pisang ambon, dan ayam panggang. Namun ada juga beberapa desa yang isinya lebih lengkap dengan ditambahkan aneka kerupuk/opak, acar/lalaban, brongkos/osengan mie. Ada yang dimasukan ke dalam “tenong” ataupun cepon (tempat nasi yang terbuat dari bambu). Untuk masakan ayamnya pun berbeda ada yang menggunakan ayam panggang ada pula yang menggunakan “sapitan” (ayam dipotong jadi 12 bagian kemudian digoreng dan dijepit menggunakan bambu). Ayam yang digunakan dalam tradisi ini biasanya menggunakan ayam kampung.
Namun ada yang berbeda di desa Kaligintung dan Somogede, jika di daerah lain peringatan maulid nabi identik dengan menggunakan ayam panggang, di desa ini justru menggunakan makanan khas desa setempat yang telah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang yaitu “bendol”. Bendol merupakan olahan makanan yang terbuat dari dari pisang, singkong, parutan kelapa muda, garam dan gula jawa yang dicampur dan dibentuk menjadi bulatan yang kemudian digoreng. Sebagai pelengkapnya tidak berbeda dengan desa lain hanya ditambah pisang biasa selain pisang ambon dan dimasukan cepon.
Baca juga : Cewek Penjual Cilok Cantik Keliling Di Kecamatan Pituruh Purworejo
Menurut informasi yang diperoleh tim Pituruh News, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atau asung beksi (dalam bahasa jawa) terhadap perangkat desa tersebut. Biasanya diambilkan dari cepon yang isinya lebih bagus atau ada juga yang digilir setiap tahunnya. Selanjutnya cepon yang isinya tersebut akan diganti dengan urunan dari setiap cepon yang dibawa oleh warga.
Biasanya diambilkan bagian paha atas dari ayam panggang warga lain. Khusus untuk bendol, warga sudah menyiapkan 2 wadah bendol yang memang salah satunya untuk dikumpullan menjadi satu dengan milik warga lainnya.
Acara ini selain sebagai bentuk nguri-nguri tradisi juga sebagai sarana menyambung silahturahmi antar warga agar warga semakin guyub rukun. Tradisi ini terus dilaksanakan agar tidak terlupakan sehingga akan tetap terjaga dan lestari. Peringatan ini juga tetap digelar di Desa Kaljering, Pituruh, pada Jum’at siang, 29/10/2020 pukul 13.00 WIB.
Baca juga : Sopir Angkutan Umum Purworejo Menolak Rute Bus Trans Jateng Purworejo – Borobudur
Diungkapkan, Kaur Kesra Kalijering Mahmudin, bahwa peringatan maulid nabi tahun ini berbeda dari biasanya. Karena beberapa hari yang lalu desa kami tertimpa musibah bencana alam.
“Saya berdoa semoga desa kami dijauhkan dari bancana alam, dengan menguatkan iman dan taqwa, kami berharap desa kami yem tentrem gemah ripah loh jinawi karto raharjo. Diperingatan maulid nabi ini semoga mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW. ” ucapnya.
Peringatan ini digelar di Balaidesa Kalijering, diikuti oleh 3 kadus, dengan masing-masing 80 kepala keluarga dengan total 240 KK. (lut)
Response (1)