Mengenal Sosok Dwi Puspita Ningrum Dalang Perempuan Purworejo

BRUNO, infopurworejo.com – Sosok dalang perempuan handal Dwi Puspita Ningrum, warga Desa Kemranggen, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sering menjadi buah bibir terkait dengan gebrakannya di dunia pakeliran.

Tak mengherankan jika perempuan gesit ini menjadi dalang professional, ternyata darah seninya tersebut mengalir dari sang ayah, yang juga merupakan seorang dalang kondang bernama Ki Priyo Widodo.

Kecintaannya pada kesenian Jawa ini dimulai kala ia masih anak-anak. Bahkan dahulu, si kecil Dwi Puspita Ningrum sering kali ikut ayahnya saat pentas.

“Saya sangat mengagumi bapak, belajar dalang juga karena mengamati bapak saat memainkan gerak gerik serta suara tokoh-tokoh wayang hingga akhirnya hafal dengan karakter masing-masing tokoh pewayangan,” ucap Puspita, Sabtu (12/2/2022).

Dari usia SD itulah Dwi Puspita Ningrum mengaku telah mulai senang memainkan wayang. Hingga saat duduk di bangku SMP dirinya mulai serius dan diajari memainkan wayang sesungguhnya oleh sang ayah. Kemudian setelah lulus SMP Dwi Puspita Ningrum masuk ke Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia (SMKI) Yogyakarta ambil jurusan pedalangan.

Mendalang Usia 15 Tahun

Perempuan kelahiran bulan Desember 1986 ini, seakan tak bisa lepas dari wayang. Pengalaman pertama menjadi dalang, yakni saat Dwi Puspita Ningrum berusia 15 tahun. Ia mulai berani menggantikan sang ayah, saat pentas, meski hanya sekitar 15 menit namun mampu mengasah mental serta kemampuan mendalangnya.

Bungsu dari dua bersaudara ini tak mudah untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dalang.

“Hampir semua dalang di Purworejo adalah kaum laki-laki. Bahkan tak sedikit pula teman-teman saya dulu yang mencibir saat tahu saya ingin menjadi dalang,” ungkapnya.

Salah satu kesulitan yang dihadapinya adalah saat memainkan karakter suara tokoh pewayangan yang kebanyakan pria. Sehingga ia dituntut harus mampu memainkan karakter suara pria. Belum lagi mempelajari vokal, sastra, iringan musik, kemudian menggerakkan wayang disertai geprakkan.

Lulus dari Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia (SMKI) Yogyakarta, lantas ia melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Purworejo mengambil jurusan Sastra Jawa.

Berbagai kota telah didatanginya untuk mendalang, mulai dari Purworejo, Jakarta, hingga Pekanbaru, Riau ia jalani dengan sepenuh hati. Hampir di setiap penampilannya selalu dipenuhi oleh penonton, sebab dalang perempuan di Indonesia cukup langka.

Dwi Puspita Ningrum, saat ini mengajar bahasa jawa di SMP Negeri 42 Desa Watuduwur Bruno Purworejo, selain itu sebagai kepala Perpustakaan, Proktor, dan pembinaan ekstrakulikuler tari di SMP tersebut.

Dalam waktu dekat ini Dwi Puspita Ningrum juga akan menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk tanggal 18 Februari di lapangan Desa Kemiri Lor, Kecamatan Kemiri. Dalam rangka memeriahkan hari jadi Purworejo ke 191 dan sebagian pengukuhan PEPADI korwil 4 yang membawai kecamatan Bruno, Kemiri, Pituruh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *