Mertua SBY Dimakamkan Di Purworejo

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Menghadiri Pemakaman Mertuanya Di Purworejo

Infopurworejo.com – Berita duka datang dari keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mertua SBY, Sunarti Sri Hadiyah Sarwo Edhie Wibowo (Ibu Ageng) meninggal pada Senin (20/9) pukul 17.45 WIB pada usia 91 tahun. Beliau merupakan ibu dari (alm) Ani Yudhoyono atau istri Sarwo Edhie Wibowo.

Jenazahnya pun dibawa dari Jakarta ke Purworejo melalui jalur darat dan tiba pada Selasa (21/9) pukul 09.40 WIB di kompleks pemakaman keluarga Sarwo Edhie Wibodo di Kelurahan Pangen Juru Tengah, Purworejo.

SBY beserta sejumlah kerabat seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tampak menghadiri prosesi pemakaman tersebut. Tak lupa pula sejumlah pejabat penting di masa kepresiden SBY pun hadir seperti mantan Wakil Presiden, Budiono.

Dalam suasana yang penuh duka tersebut, SBY menyempatkan diri untuk memberikan sambutan yang berisi ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah datang dalam prosesi pemakaman tersebut serta ungkapan duka cita dari keluarga.

“Kami keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo sungguh berduka karena sosok yang sangat kami cintai, ibu dari putra putrinya, eyang dari cucu-cucunya dan eyang buyut dari para cicitnya yakni Hajah Sunarti Sri Hadiyah atau ibu Ageng telah berpulang ke rahmatullah menghadap Sang Khalik kemarin pada tanggal 20 September 2021 dengan tenang di Jakarta,” kata SBY.

SBY juga sempat mengenang mengenai sosok Sarwo Edhie Wibowo yang juga dimakamkan di tempat itu.

“Di tempat ini 32 tahun yang lalu tanggal 10 November 1989 tepat di hari Pahlawan Bapak Sarwo Edhie Wibowo dimakamkan dalam upacara militer yang khidmat. Saya masih ingat mewakili keluarga saat sambutan prosesi pemakaman. Almarhum Sarwo Edhie memiliki darah pejuang, darah patriot. Itulah sosok Jenderal Sarwo Edhie Wibowo,” kenang SBY.

Memiliki Jiwa Kepahlawanan

Ia melanjutkan, Ibu Ageng yang merupakan istri dari Bapak Sarwo Edhie Wibowo juga tak kalah dalam hal memiliki jiwa kepahlawanan. Beliau mendampingi suaminya berjuang menghadapi tentara kolonial Belanda.

“Ibu Ageng juga memiliki darah pejuang. Sebagai istri yang baru menikah waktu itu mendampingi sang suami dalam perang gerilya perang kemerdekaan, untuk melindungi sang suami dari tentara kolonial. Ibu Sarwo Edhie sudah terlibat aktif mempertahankan kedaulatan NKRI,” imbuh SBY.

SBY berharap bahwa karakter-karakter baik ini bisa dicontoh oleh keturunan dari Bapak Sarwo dan Ibu Ageng. Bahkan, ia juga berharap warga Indonesia bisa meneladani mereka.

Sebagai penutup, SBY berdoa bahwa semoga Ibu Ageng bisa tenang di sisi Allah.

We will always remember. Hiduplah dengan tenang di sisi Allah. Semoga Allah mempertemukan dengan orang tua Ibu Ageng, suami tercinta, Ibu Ani Yudhoyono dan Pramono Edhie Wibowo. Sekali lagi selamat jalan Ibu Ageng. Pada saatnya Ibu bertemu dengan mereka yang Ibu sayangi dan menyayangi Ibu,” pungkas SBY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *